errgh! okay gue gatau sekarang gue harus ngapain? ketemu dion apa enggak ya? oh tuhan. kenapa aku ini sebenernya? ahh! mia mana lagi. saat gue butuh, tuh anak pasti ngilang tau deh kemana. nah tuh dia.
"Miaaaa!! Loe kemana aja sih! gue cariin tauk! dasar bebek!" teriakku pada mia
mia yang lagi makan es krim jawab pertanyaan gue entah ngomong apa gajelas banget. lagi makan es krim mana bisa jelas ngomongnya. dasar dodol.
"loey kuenapua sieyh? gwue hwabies belie wes kriyem nieyh." ujar mia, blepotan es krim tetep aja gajelas deh ngomong apa.
"ah gatau deh. buru habisin gih es krim loe. gue pengen ngomong nih!" jawabku
saat mia menghabiskan es krimnya. gue mikir2 sendiri. perasaan gue bingung. dion semakin menjauh dari gue dan agak ngehindarin gue. dan rico semakin deketin gue entah apa maksudnya. setelah mia selesai mamakan eskirm nya. dia pun memulai pembicaraan.
"oke, kenapa tadi loe manggil2 gue? ada masalah? kok loe agak pucet sih? sakit?" tanyanya bertubi-tubi
"gue nggak sakit, gue cuma pengen curhat sedikit sama loe. ini semua tentang dion, gue dan rico" balasku
"curhat banyak juga nggak papa kok, gue dengerin. emang kenapa sama kalian bertiga" tanya mia memastikanku
"mia, thanks. i'm confused as my own feelings. gue nggak tau, kenapa sekarang hubungan gue sama dion agak menjauh. mi, apa ini gara-gara rico? why? kenapa harus dia? dia mulai ngedeketin gue mi. and this isn't fair for me!" ujarku ingin menangis rasanya
"renata sayang, jangan sedih dong. mungkin ini cobaan dari tuhan buat hubunganmu sama dion. atau memang dion bukan jodoh loe. be patient yah? mungkin saja ini jalan takdirmu" ucap mia menasehatiku
"tapi mi.... gue ga mau kehilangan dion. he's everything for me. loe nggak tau sih gimana perasaan gue. rico tuh cuma narasumber gue mi. and he was nobody to me. gue masih sayang sama dion" jawabku
"terserah loe deh. gue gabisa apa-apa kalo loe udah kayak gini. now remove your tears, and I don't want you sad again. oke? sahabatku harus senyum dong" balasnya menghapus air mataku. gue tersenyum.
"thanks ya mi. you're my best friend!" kataku tersenyum
***
saat gue dijemput dion di tempat studio gue. gue masuk mobil dia dan mulai pembicaraan. okay renata, you need to calm down.
"dion, kamu kenapa sih akhir-akhir ini?" tanyaku
oke.. dan sekarang dion ga jawab dan tetep diam.
"dion, jawab dong pertanyaanku" tanyaku mengulangi
akhirnya dia menjaawab " gue nggak kenapa2 kok re"
"tapi aku tau, matamu tuh gabisa bo'ongin perasaanmu kalo kamu sedih. is this all because of rico?" ujarku
"bukan. udahlah re! bisa nggak sih kamu nggak ngomongin dia?!" balasnya
"dion, tapi ak-"
"udahlah re!! aku gamau kamu ngomongin dia didepan aku!! aku capek re!! semenjak kamu kenal sama rico, kamu itu berubah!! you're not the first renata i know!!" ujar dion sedikit membentak.
gue nggak pernah liat dion semarah ini sama gue. perlahan air mata gue menetes. gue emang salah. gue cuma bisa diam menyadari kesalahanku. dion berhak marah sama gue. dia bener. gue berubah.
dion akhirnya memberhentikan mobilnya. "a a aku minta maaf. maaf aku bentak kamu. sorry, i was a little emotional." ucapnya
".................."
"renata alexandra citra, please jangan nangis dong. oke aku salah. aku minta maaf" dion berujar sedih
"enggak kok. kamu nggak perlu minta maaf. aku yang salah. aku emang salah sama kamu. aku minta maaf. aku enggak akan ngomongin dia lagi. aku masih sayang sama kamu. aku janji. aku banyak salah sama kamu. aku min-"
"shhh.. udahlah, lupain aja masalah yang tadi. aku sayang sama kamu" ujarnya menutup mulutku dengan telunjuknya.
dia memeluk gue. hangat. gue sayang dia. dia sayang gue. gue nggak akan ninggalin dia. gue janji. oh tuhan, jangan pernah dia tinggalin gue. :")