Selasa, 20 Juli 2010

Bali in Love part 2

Hampir semua sudah berkumpul di bangunan tua kosong itu. Sudah ada Dika, Shinta, Eza, Putra, Tiwi, Nura dan Revan. Hanya tinggal menunggu Ratna, Zaky, Fhira dan Putri yang masih belum datang.

Semua anak2 B.I.L memang sudah punya kesibukan sendiri, seperti Dika, dia sekarang bekerja di bagian forensik polri. Shinta pun sekarang telah mencapai cita-citanya, menjadi koki dari restaurant yang ia miliki sendiri. Eza pun sama sibuknya ia sekarang sudah mulai memimpin perusahaan ayahnya yang besar dan punya cabang dimana-mana. Putra, Ratna dan Putri sekarang satu perusahaan di surat kabar di Bali. Berbeda dengan zaky sekarang sibuk menjadi programer di salah satu stasiun TV swasta. Sedangkan Tiwi bekerja sebagai fashion editor di sebuah majalah ternama di Bali. berbeda dengan Nura dia kerja menjadi event organizer. Lalu Fhira tak mau kalah hebatnya dia seorang profesional model dan spoke person brand-brand ternama seperti Revlon, Maybelline, PAC dan sebagainya, dia juga sekarang mulai merambah dunia modeling dan mulai tour keliling Eropa dan Australia (ohmygod.. wouw). Lalu Revan sekarang sibuk menjadi animator sebuah kartun yang akhir-akhir ini sering tayang di salah satu stasiun TV swasta.

“Gue harap ada sesuatu yang penting disini, soalnya gue udah cancel meeting sama klien buat acara ini” ujar Eza.

“Lo pikir gue gak berkorban buat ini? Hellooo, gue terpaksa pending meeting gue sama redaksi cuman buat dateng kesini” balas Tiwi.


“Kita semua punya acara masing-masing yang harus dikorbanin buat pertemuan ini. Gak cuman lo berdua aja, gue juga kaliikk!!” Revan mencoba menengahi

"Nah, tuh anak2 lemot dateng" omel Nura

"Lah mana si Fhira?" tanya Shinta

"Aah.. ya biasalah, anak manja, dia kan udah nge-top, jadi lupa sama kita" gerutu Tiwi

"Fhira katanya mau dateng bentar lagi.." ujar Zaky

"Haii all!! maaf gue telat.." ujar fhira dengan santai

"iiih.. ni anak kayak g punya dosa aja sih?!" omel Putra

“Ergh.. udah mending gua dateng! dan jangan lama-lama ya, gue tadi kabur dari lokasi pemotretan cuma buat kesini” Fhira berujar sombong. “Terus ntar jam 8 gue juga harus ke lokasi syuting” lanjutnya.

Mereka ber-11 menyusuri bangunan tua itu dan menuju salah satu ruang kelas mereka dulu yang kini telah kosong. Setelah Dika menyalakan instalasi listrik untuk kelas itu, baru mereka satu-satu angkat bicara.

"Semua udah tau kan bangunan bersejarah ini bakalan di jadiin mall?"
Ratna angkat bicara pertama

"iya gua udah tau rat" balas revan

"gini aja, gimana kalo kita kirim e-mail atau ke rumah kepala sekolah kita yang dulu dan kita bahas soal gedung ini, gimana loe semua pada setuju nggak?" Putri mencoba menengahi

"nah! gua setuju ide loe put!" sahut Shinta

"iyaiya.. kita setuju kok.." sahut yang lainnya

"Sekarang kita rencanain aja, kapan, jam berapa dan dimana kita kumpul coz kita semua kan nggak tau rumah bu barbara" ujar Ratu panjang lebar

"hmm.. gua sama Ratna aja yang cari tau rumah bu barbara lewat internet, ok?" tanya Eza

"Lah kok gue Za?" ucap Ratna "kenapa harus gue?" sambung ratna

"yaelah, ni anak dari dulu kagak pernah berubah dah" balas Tiwi "Loe kan tunangannya Eza, Rat.." lanjutnya

"Hooyy! Put! jangan bengong gitu dong, loe kenapa sih?" tanya Revan

"Ohh.. iya.. kenapa? gue kenapa?" jawab putri terbata-bata

"Loe tuh dari tadi ngelamun terus put" balas Nura "Mikirin apa sih loe?" sambungnya

"Ternyata ada sesuatu masalah besar yang nggak pernah kita ketahui sebelumnya dari kita masih sekolah disini sampe sekarang" Sahut putri

"Haahh??!! Apaann tuh Put??!!" Teriak Putra

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Selasa, 20 Juli 2010

Bali in Love part 2

Hampir semua sudah berkumpul di bangunan tua kosong itu. Sudah ada Dika, Shinta, Eza, Putra, Tiwi, Nura dan Revan. Hanya tinggal menunggu Ratna, Zaky, Fhira dan Putri yang masih belum datang.

Semua anak2 B.I.L memang sudah punya kesibukan sendiri, seperti Dika, dia sekarang bekerja di bagian forensik polri. Shinta pun sekarang telah mencapai cita-citanya, menjadi koki dari restaurant yang ia miliki sendiri. Eza pun sama sibuknya ia sekarang sudah mulai memimpin perusahaan ayahnya yang besar dan punya cabang dimana-mana. Putra, Ratna dan Putri sekarang satu perusahaan di surat kabar di Bali. Berbeda dengan zaky sekarang sibuk menjadi programer di salah satu stasiun TV swasta. Sedangkan Tiwi bekerja sebagai fashion editor di sebuah majalah ternama di Bali. berbeda dengan Nura dia kerja menjadi event organizer. Lalu Fhira tak mau kalah hebatnya dia seorang profesional model dan spoke person brand-brand ternama seperti Revlon, Maybelline, PAC dan sebagainya, dia juga sekarang mulai merambah dunia modeling dan mulai tour keliling Eropa dan Australia (ohmygod.. wouw). Lalu Revan sekarang sibuk menjadi animator sebuah kartun yang akhir-akhir ini sering tayang di salah satu stasiun TV swasta.

“Gue harap ada sesuatu yang penting disini, soalnya gue udah cancel meeting sama klien buat acara ini” ujar Eza.

“Lo pikir gue gak berkorban buat ini? Hellooo, gue terpaksa pending meeting gue sama redaksi cuman buat dateng kesini” balas Tiwi.


“Kita semua punya acara masing-masing yang harus dikorbanin buat pertemuan ini. Gak cuman lo berdua aja, gue juga kaliikk!!” Revan mencoba menengahi

"Nah, tuh anak2 lemot dateng" omel Nura

"Lah mana si Fhira?" tanya Shinta

"Aah.. ya biasalah, anak manja, dia kan udah nge-top, jadi lupa sama kita" gerutu Tiwi

"Fhira katanya mau dateng bentar lagi.." ujar Zaky

"Haii all!! maaf gue telat.." ujar fhira dengan santai

"iiih.. ni anak kayak g punya dosa aja sih?!" omel Putra

“Ergh.. udah mending gua dateng! dan jangan lama-lama ya, gue tadi kabur dari lokasi pemotretan cuma buat kesini” Fhira berujar sombong. “Terus ntar jam 8 gue juga harus ke lokasi syuting” lanjutnya.

Mereka ber-11 menyusuri bangunan tua itu dan menuju salah satu ruang kelas mereka dulu yang kini telah kosong. Setelah Dika menyalakan instalasi listrik untuk kelas itu, baru mereka satu-satu angkat bicara.

"Semua udah tau kan bangunan bersejarah ini bakalan di jadiin mall?"
Ratna angkat bicara pertama

"iya gua udah tau rat" balas revan

"gini aja, gimana kalo kita kirim e-mail atau ke rumah kepala sekolah kita yang dulu dan kita bahas soal gedung ini, gimana loe semua pada setuju nggak?" Putri mencoba menengahi

"nah! gua setuju ide loe put!" sahut Shinta

"iyaiya.. kita setuju kok.." sahut yang lainnya

"Sekarang kita rencanain aja, kapan, jam berapa dan dimana kita kumpul coz kita semua kan nggak tau rumah bu barbara" ujar Ratu panjang lebar

"hmm.. gua sama Ratna aja yang cari tau rumah bu barbara lewat internet, ok?" tanya Eza

"Lah kok gue Za?" ucap Ratna "kenapa harus gue?" sambung ratna

"yaelah, ni anak dari dulu kagak pernah berubah dah" balas Tiwi "Loe kan tunangannya Eza, Rat.." lanjutnya

"Hooyy! Put! jangan bengong gitu dong, loe kenapa sih?" tanya Revan

"Ohh.. iya.. kenapa? gue kenapa?" jawab putri terbata-bata

"Loe tuh dari tadi ngelamun terus put" balas Nura "Mikirin apa sih loe?" sambungnya

"Ternyata ada sesuatu masalah besar yang nggak pernah kita ketahui sebelumnya dari kita masih sekolah disini sampe sekarang" Sahut putri

"Haahh??!! Apaann tuh Put??!!" Teriak Putra

Tidak ada komentar:

Posting Komentar